2012. 10. 1.

If Korea has Chuseok, Indonesia has Malam Satu Suro. By Windu



Suatu negara bisa dikatakan kaya bukan hanya ketika mereka mempunyai jumlah pemasukan devisa atau pendapatan penduduknya yang terbilang tinggi, tapi suatu Negara juga bisa dikatakan kaya ketika Negara tersebut berdiri dengan nilai adat dan budaya yang hingga saat ini dijalani dan dilindungi oleh masyarakatnya. Seperti halnya di Indonesia dan Korea Selatan. Di Korea selatan setiap hari Chusok, orang-orang Korea merayakan dengan tradisi mereka sendiri dan di Indonesia juga ada suatu tradisi upacara adat menyambut datangnya tahun baru Jawa dengar makna menghormati leluhur dan kekuatan super power lain yang dipercaya telah memberi kemudahan dan kelancaran bagi kehidupan masyarakat Indonesia. 
A country could be called rich country is not only when they have high GNP, but also when they have many cultures that make them become rich in history and still could protect it till this modern era. Same as what is happening in Indonesia and South Korea. In Korea, every chuseok day, Korean people celebrate it with their own tradition and way, and in Indonesia also there is a ceremony which celebrate and welcome the new year or Javanese calendar, with meaning of respect our ancestors and super power which is believed already gave good life for whole year to Indonesian society.
풍요로운 나라란, GNP가 높은 나라일 수도 있지만, 오랜 역사를 지닌 풍부한 문화적 전통을 잘 보존하고 있는 나라일 수도 있습니다. 인도네시아와 한국의 경우가 그러합니다. 한국에서 추석을 기념하는 한국만의 전통이 있듯이, 인도네시아에도 자바력의 새해를 축하하는 인도네시아만의 전통이 있습니다. 그것은 집안의 조상 및 지난 한 해 동안 사람들에게 행운을 가져다 준 초자연적 존재에 감사드리는 것입니다.


Khususnya di daerah pulau Jawa, setiap malam sebelum tanggal satu Suro atau dalam kalender Islam adalah tanggal 1 Muharram, orang-orang setempat bahkan bukan hanya orang-orang yang berada di wilayah lainnya untuk meluangkan waktu mereka untuk sekedar berterimakasih kepada Tuhan dan leluhur selama satu tahun terakhir. Mereka percaya bahwa mereka telah diberi kemudahan dan kelancaran berupa pekerjaan yang baik, hasil panen dan bisnis yang baik, serta cuaca dan hujan yang cukup tanpa adanya bencana alam dan kekeringan melanda.


Especially in Java Island, a night before 1st Suro ( a name of day) or in Islam calendar is 1st Muharram, the people there and even people from different areas and islands spend their time to thank to God and ancestors for this last year. They believe that God and ancestors helped them to get good job, easy life without any disaster or drought. All their harvest grew well and their business goes well, all of those happened only by help of God and ancestors.

특히 자바섬에서는, 첫 번째 Suro(자바력상의 명칭) 혹은 Muharram(이슬람력상의 명칭) 전날 밤 그곳의 사람들과 심지어 타지에서 온 사람들까지 신과 조상들에게 한 해분의 감사를 드립니다. 사람들은 신과 조상들이 그들로 하여금 좋은 직장을 얻고, 또 재해를 겪지 않고 무사히 지낼 수 있도록 도와주었다고 믿습니다. 풍성한 수확물과 순조로운 사업 역시 모두 신과 조상들의 도움 덕분이라고 믿습니다.

Orang-orang biasanya pada tanggal satu Suro mengadakan upacara adat dengan penghormatan leluhur dibarengi dengan pelarungan kepala kerbau sebagai lambang bahwa mereka memberikan hasil ternak atau makanan yang terbaik untuk dipersembahkan kepada leluhur sebagai ucapan terimakasih. Selain itu, masyarakat setempat juga biasanya berkumpul dan mengadakan arak-arakan berjalan kaki dengan membawa berbagai macam jenis makanan, buah-buahan, dan berbagai jenis bunga menuju pantai yang nantinya akan dilarung ke laut.
People on 1st Suro usually hold a custom ceremony which is really sticky and related to their culture by putting and giving the head of buffalo and many kind of fruits and foods to the sea as a symbol of their great harvest and livestock. They prepare the best fruits, flowers and coconut as their thankful to the ancestors. Besides that, the local citizens are used to gather first and make parade with traditional clothes by walking till the sea.

Suro날에 사람들은 소의 머리와 여러 과일 따위의 음식들을 바다로 보내는 의식을 행합니다. 가장 좋은 과일, 꽃과 코코넛을 골라 조상들에게 감사를 전합니다. 또한 지역 주민들은 함께 모여서 전통의상을 입고 바다까지 걸어가는 퍼레이드를 합니다
 
Sebelum malam satu suro orang-orang mengadakan tradisi adat Tapa bisu yang artinya bertapa tanpa suara, dimana orang-orang mengunci mulut yaitu tidak mengeluarkan kata-kata selama ritual tersebut. Makna tradisi ini adalah diharapkan masyarakat dapat mawas diri dan melihat ke belakang selama satu tahun terakhir untuk menjadikannya tanjakan dalam melangkah di tahun yang baru menjadi pribadi yang lebih baik.
Before 1st Suro, people also do another custom ceremony which is called Tapa Bisu (mute-isolate) that means isolate their selves without speaking, without any voice, all people keep their mouth without talking to others during this ritual. This tradition has meaning that people should introspect and re-think what they already did whole year, if they make some mistakes, these mistakes could be their parameter not to do the same thing in the following year. 

Suro 전에 거행되는 또 다른 의식으로 Tapa Bisu(정적-고립)가 있습니다. 이것은 묵언하며 스스로를 고립시키는 의식으로, 이 시간 동안은 모든 사람들이 아무런 말도 하지 않습니다. 이것은 스스로 성찰하면서 한 해 동안 저지른 실수들에 대해 반성하고, 다음 해에는 그것을 반복하지 않도록 스스로의 주의를 환기시키는 지침으로 삼도록 하는 것입니다.


Selain itu uniknya dari tradisi Malam satu suro adalah kepercayaan bahwa di dalam laut terdapat kerajaan Nyi-Loro Kidul, seorang putri yang diyakini merupakan arwah gaib yang sangat cantik yang selalu menggunakan pakaian berwarna hijau. Semua makanan dan sesaji yang diberikan adalah ditujukan untuk Nyi-Loro Kidul untuk selalu menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat seluruhnya dengan berkat dan kelancaran pekerjaan. Mungkin perayaan dan cara yang diterapkan oleh masyarakat Indonesia dan Korea berbeda, tetapi dua perayaan ini memiliki makna yang sama yakni bagaimana bersyukur dan berterimakasih kepada nenek moyang dan alam.

Besides those ceremonies, there is a unique thing about 1st Suro night whom the people believe in Nyi Loro Kidul (a princess name), as a princess that lives under the kingdom sea who is really beautiful and always wears green clothes. All the foods and fruits that they send through the sea is devoted for her in order to make her protect the life of people in Java and other areas. This tradition maybe different from Chuseok in Korea, but the meaning is similar, how we thank to the ancestors and the environment after harvest period while protecting the culture from the history.

첫 번째 Suro 밤의 의식과 관련된 독특한 이야기는 다음과 같습니다. 해저 왕국에는 Nyi Loro Kidul라는 이름의 항상 초록색 옷만 입는 아름다운 공주가 살고 있는데, 이 공주가 자바섬과 다른 지역 사람들의 삶을 수호해주는 것입니다. 따라서 바다로 보낸 모든 음식들은 바로 이 공주에게 바치는 것입니다. 이 전통은 한국의 추석과는 많이 다른 듯해 보이지만, 그 근본적 의미는 유사합니다. 한 해의 수확을 마친 뒤, 조상들 및 우리를 둘러싼 모든 것에 대해 감사하면서 역사적 전통을 지켜나간다는 것이 바로 그것입니다.
 

댓글 없음:

댓글 쓰기